Konsultan Penelitian
Sunday, March 5, 2017
Friday, December 25, 2015
Tuesday, December 22, 2015
Monday, December 21, 2015
PENGERTIAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)
Latan (2012:1)
menjelaskan terciptanya software (piranti
lunak) Structural Equation Modeling (SEM)
berawal dari dikembangkannya Analysis
Covariance oleh Joreskog (1973), Keesling (1972) dan Wiley (1973). Software SEM pertama yang dihasilkan
adalah LISREL (Linear Structural
Relationship) oleh Karl Joreskog dan Dag Sorbom (1974). Tujuan utama dari
pekembangan software SEM waktu itu
untuk menghasilkan alat analisis yang lebih powerful
sehingga mampu menjawab berbagai masalah penelitian yang lebih komprehensif.
SEM (Structural
Equation Models) atau model persamaan struktural telah digunakan dalam
berbagai bidang ilmu seperti psikologi, ekonomi, pendidikan dan ilmu sosial
lainnya. SEM sendiri merupakan perkembangan dari beberapa keterbatasan analisis
multivariat. Saat ini SEM banyak digunakan dalam penelitian S2 (Strata-2) dan
S3 (Strata-3) tidak jarang pula digunakan dalam penelitian S1 (Strata-1). Hal
ini dikarenakan SEM memiliki keunggulan dibandingkan analisis asosiasi lainnya
seperti regresi atau analisis jalur. Dalam satu dekade
terakhir, penggunaan SEM semakin meningkat. Sebagai contoh, sebelum 1990, dalam
bidang pemasaran, hanya sekitar 10 artikel penelitian yang menggunakan SEM.
Namun pada periode 1995-2007, lebih dari 2/3 dari keseluruhan artikel yang
dipublikasikan dalam jurnal manajemen ternama menggunakan SEM. Perkembangan
signifikan dalam penggunaan SEM juga terdapat dalam bidang lain seperti
psikologi, sosiologi, manajemen dan akuntansi (Hair dkk, 2013; Babin dkk, 2008;
McQuitti, 2004; dan henri, 2007 dalam Solihin dan Ratmono, 2013:2). SEM mampu menjelaskan keterkaitan
variabel secara kompleks dan serta efek langsung maupun tidak langsung dari
satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya. (Mustafa, 2012;1).
Menurut Ghozali (2008:3), SEM merupakan gabungan
dari dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factorial
analysis) yang dikembangkan dalam
psikologi dan psikometri serta model persamaan simultan (simultaneous equation modeling) yang dikembangkan dalam
ekonometrika.
Sedangkan pendapat Maruyama (1998) menyebutkan bahwa SEM
adalah sebuah model statistik yang memberikan pekiraan perhitungan dari
kekuatan hubungan hipotesis di antara variabel dalam sebuah model teoritis,
baik secara langsung atau melalui variabel antara (intervening or mediating variables).
Metode SEM merupakan
kelanjutan dari analisis jalur (path
analysis) dan regresi berganda (multiple regression) yang sama-sama merupakan bentuk analisis multivariat. Dalam
analisis asosiatif, multivariate-korelasional atau kausal-efek, metode SEM
mampu mematahkan dominasi penggunaan analisis jalur dan regresi berganda yang
telah digunakan selama beberapa dekade sampai dengan sebelum memasuki tahun
2000-an. Dibandingkan dengan analisis jalur atau regresi berganda, metode SEM
lebih unggul karena dapat menganalisis data secara lebih komprehensif. Pada
analisis jalur dan regresi berganda, analisis data dilakukan terhadap data
interval dari skor total variabel yang merupakan jumlah dari skor
dimensi-dimensi atau butir-butir instrumen penelitian. Dengan demikian,
analisis jalur dan regresi berganda hanya dilakukan pada tingkat variabel laten
(unobserved).
Dilihat dari data yang
digunakan, analisis jalur dan regresi berganda sejatinya hanya menjangkau
bagian terluar dari sebuah model penelitian. Sedangkan metode SEM mampu
menjangkau sekaligus mengurai dan menganalisis setiap bagian sebuah model
persamaan yang dikembangkan. Metode SEM diharapkan mampu menjawab kelemahan
metode multivariat generasi sebelumnya, yaitu analisis jalur dan regresi berganda.
Pada tahap perkembangan
selanjutnya, metode SEM menjadi semakin penting dalam penelitian sosial,
behavioral dan manajemen seiring dengan kemajuan teknologi komputer. Metode
statistik multivariat yang pada tahun 1950-an sulit diaplikasikan secara
manual, seperti analisis faktor, regresi berganda yang lebih dari tiga variabel
bebas, analisis jalur dan analisis diskriminan berangsur-angsur menjadi lebih
mudah dengan ditemukannya program-program komputer seperti : SPSS, Minitab,
Prostat, QSB, SAZAM, dan lain-lain.
Metode SEM saat ini
diperkirakan sebagai metode multivariate yang paling dominan. Program komputer
yang saat ini dapat digunakan untuk mengolah data pada penelitian metode SEM
diantaranya : AMOS, LISREL, PLS, GSCA, dan TETRAD.
Daftar Pustaka:
Mustafa
Zainal, Wijaya Tony, 2012, Panduan Teknik
Statistik SEM & PLS dengan SPSS AMOS, Konsep Dasar SEM dan PLS, Pengenalan
AMOS dan SmartPLS, Contoh dan Penerapan SPSS AMOS dan SmartPLS, Yogyakarta,
Cahaya Atma Pustaka.
Latan,
Hengky, 2012, Structural Equation
Modeling, Konsep dan Aplikasi menggunakan LISREL 8,80, Alfabeta, Bandung.
Solihin,
Mahfud dan Ratmono, Dwi, 2013. Analisis
SEM-PLS dengan WarpPPL 3.0, Yogyakarta, Penerbit ANDI Yogyakarta.
Ghozali,
Imam, 2008c, Structural Equation
Modeling, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan program LISREL 8.80, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Subscribe to:
Posts (Atom)